Kehamilan
berlangsung selama 9 bulan meneurut penanggalan internasional, 10 bulan menurut
penanggalan lunar, atau sekitar 40 minggu. Kehamilan dibagi menjadi tiga
periode tiga bulanan atau trimester. Trimester pertama adalah periode minggu
pertama sampai minggu ke-13. Trimester kedua adalah periode minggu ke-14 sampai
ke 26, sedangkan trimester ketiga, minggu ke-27 sampai kehamilan cukup bulan
(38 sampai 40 minggu).
Perubahan-perubahan yang terjadi pada wanita selama
kehamilan normal adalah bersifat fisiologis, bukan patologis. Oleh karenanya,
asuhan yang diberikan pun adalah asuhan yang meminimalkan intervensi. Bidan
harus memfasilitasi proses alamiah dari kehamilan dan menghindari
tindakan-tindakan yang bersifat medis yang tidak terbukti manfaatnya
Setelah kehamilan didiagnosis,
perawatan prenatal dilakukan. Asuhan keperawatan mengikuti proses keperawatan:
pengkajian, analisis dan penegakkan diagnose keperawatan, perencanaan,
implementasi dan evaluasi.
Diagnosis
Kehamilan
Diagnosis klinis kehamilan sebelum
perioda menstruasi terlambat selama dua bulan sulit dilakukan
sekurang-kurangnya 25% sampai 30% wanita. Perbedaan fisik, kurangnya relaksasi,
obesitas, ayau tumor, misalnya dapat membingungkan ahli kebidanan, bahkan bidan
yang terlah berpengalaman sekalipun. Keakuratan adalah faktor yang paling
penting karena konsekuensi emosional, social, medis ataupun hukum dari
diagnosis yang tidak akurat, baik positif maupun negative, dapat sangat serius.
Tanggal menstuasi terakhir (normal) yang benar, tanggal melakukan hubungan
seksual atau catatan suhu tubuh basal dapat menjadi bahan yang sangat penting
untuk menegakkan diagnosis kehamilan.
Gejala kehamilan yang subyektif dan
obyektif dapat sangat bervariasi. Diagnosis kehamilan diklasifikasikan sebagai
berikut: presumsi, kemungkinan, dan positif. Banyak tanda dan gejala kehamilan
secara klinis bermanfaat untuk mendiagnosis kehamilan.
Tanda dan gejala presumsi kehamilan
dapat muncul akibat kondisi selain gestasi. Oleh karena itu tanda-tanda ini
saja tidak cukup valid untuk menegakkan diagnosis. Misalnya, amenore dapat
muncul akibat gangguan endokrin, kelemahan dan keletihan dapat merupakan tanda
anemia atau infeksi dan mual tau muntah dapat disebabkan oleh gangguan pada
saluran cerna atau alergi.
Temuan presumsi terdiri dari gejala
subyektif dan tanda obyektif. Gejala subyektif dapat meliputi, amenore, nausa,
dan muntah (morning sickness), payudara terasa penuh dan sensitf, sering
berkemih, merasal lemah dan letih, berat badan naik, dan perubahan moo.
Quickening dapat terlihat antara minggu ke-16 dan ke-20. Tanda-tanda obyektif
meliputi berbagai perubahan fisiologis dan anatomis, peningkatan temperature
basal tubuh (basal body temperature), perubahan kulit seperti stria gravidarum
dan pigmen pembesaran abdomen dan perubahan pada rahim dan vagina.
Tanda kemungkinan kehamilan adalah
tanda-tanda yang dapat diobservasi oleh pemeriksa. Bila digabungkan dengan
tanda dan gejala presumsi, maka tandakemungkinan member dugaan kuat adanya
kehamilan. Tanda obyektif meliputi pembesaran rahim, kontraksi Braxton Hicks
dan soufflé, ballottement, dan tes kehamilan yang positif.
Tanda positif kehamilan ditunjukkan
oleh denyut jantung janin yang berbeda dari denyut jantung ibu, temuan gerakkan
janin oleh seseorang selain ibu, dan visualitas janin dengan alat teknik,
seperti iltrasound (Scott, dkk.,1990).
Pemeriksaaan
Fisik
Pemeriksaan ifsik pertama memberi
data dasar untuk mengkaji perubahan-perubahan selanjutnya. Pemeriksa harus
menetapka kebutuhan pasien akan informasi dasar tentang struktur organ
genitalia dan member informasi ini sekaligus dengan demonstrasi peralatan yang
digunakan serta penjelasan prosedur penggunaannya. Interaksi membutuhkan
pendekatan yang tidak tergesa-gesa, sensitive, dan lembut disertai sikap mawas
terhadap fakta yang ditemukan.
Pemerikasaan fisik dimulai dengan
memeriksaa tanda-tanda vital, tinggi dan berat badan, serta tekanan darah.
Karena kandung kemih harus kosong sebelum pemeriksaan panggul dilakukan maka
specimen air kemih harus diminta sebelum pemeriksaan dilakukan.
Kelenjar tiroid
Kelenjar tiroid adalah kelenjar
endokrin yang paling besar dalam tubuh manusia dan merupakan satu-satunya
kelenjar yang bias langsung diperiksa pada pemeriksaan fisik. Pemeriksaan
fungsi tiroid atau kemungkinan disfungsi memerlukan pemeriksaan yang lebih dari
sekedar observasi dan palpasi daerah lokasi kelenjar tiroid. Tingkat metabolic
dan ritme, termasuk ketertaturan menstruasi pada wanita usia subur, diatur oleh
kelenjar tiroid. Efek aktivitas tiroid sangat luas. Oleh karena itu, observasi
timgkah laku, penampilan, kulit, mata, rambut, dan status kardiovaskular
merupakan hal yang penting. Beberapa temuan memerlukan perhatian lanjut
(misalnya pembesaran, konsistensi yang kasar dan berpasir, dan nodul).
Payudara
Pemeriksaan ginekologidilakukan
dengan mula-mula memeriksa payudara untuk menetapkan dasar tentang keadaan
normal. Setiap wanita dianjurkan untuk melalukan pemeriksaan payudara mandiri
setiap bulan yakni pada waktu payudara paling sedikit dipengaruhi siklus
menstruasi terakhir. Karena payudara mengalami perubahan selama mas hamil dan
menyusui maka selama waktu ini pemeriksaa payudara mandiri tidak dapat
diandalkan.
Pemeriksaan
panggul
Vagina membesar dan struktur
penyokong menjadi lebih rileks dengan semakin tuanya kehamilan.
Palpasi luar
Pemeriksaan dilanjutkan dengan
melakukan palpasi dan inspeksi. Pemeriksa mengenakan sarung tangan steril saat
melakukan pemeriksaan ini. Labia dibuka untuk melihat struktur di vestibulum
meatus urinarius, kelenjar skene, orifisium vaginalis, dan kelenjar bartholini.
Untuk menilai keadaan kelenjar skene, pemeriksa memasukkan salah satu jari ke
dalam vagina dan memijat daerah uretra. Pada keadaan normal muara kelenjar
skene tidak terlihat. Muara yang terlihat jelas dapat disebabkan oleh adanya
infeksi pada kelenjar ini (misalnya, gonore).
Sokongan dinding vagina anterior dan
posterior diperiksa. Pemeriksa membuka labia dengan jari telunjuk dan jari
tengah dan kemudian meminta wanita tersebut melemaskan otot-ototnya. Setiap
tonjolan di dinding anterior atau pada dinding posterior dicatat dan
dibandingkan dengan riwayat di masa lalu, misalnya adanya kesulitan untuk
memulai berkemih atau adanya konstipasi.
Perineum (derah antara vagina dan
anus) diperiksa untuk menemukan adanya jaringan parut akibat laserasi yang
pernah terjadi sebelumnya atau bekas episiotomy, juga periksa adanya penipisan,
fistula, massa, lesi, dan peradangan. Anus diperiksa untuk mencari adanya
wasir, sisa wasir, dan integritas sfingter anus. Kadang-kadang setelah
mengalami suatu persalinan traumatic disertai laserasi yang mengenai sfingter
anus, otot belum benar-benar pulih.
Pemeriksaaan dalam
Speculum vagiana memiliki dua tuas
pada ujungnya dalan satu gagang. Speculum terdiri dari berbagai tipe dan jenis.
Speculum vagina dipakai untuk melihat kubah vagina dan servuks. Pengumpulan
specimen untuk pemeriksaan sitologi
adalah bagian penting dalam pemeriksaan ginekologi. Infeksi dapat didiagnosis
melaui pemeriksaan specimen yang dikumpulkan selama pemeriksaan panggul.
Infeksi ini meliputi gonore, Chlamydia trachomatis, sterpkokus beta dll.
Kondisi koesinogenik, baik yang sudah terjadi maupun yang mungkin terjadi,
dapat ditentukan melalui pemeriksaan panggul dengan menggunakan tes
Papanicolaou (pap).
Palpasi Bimanual
Untuk melakukan
pemeriksaan ini, pemeriksaan harus berdiri. Teteskan sedikit lubrikan pad jari
tangan yang dibungkus sarung tangan, yang akan digunakan untuk melakukan
pemeriksaan dalam. Untuk menghindari trauma dan kontaminasi, ibu jari diabduksi,
jari manis dan kelingking difleksi ke arah telapak tangan.
Vagina
dipalpasi untuk mengkaji kekenyalan, lesi, dan nyeri tekan. Serviks diperiksa
untuk mengetahui posisi, bnetuk, knsistensi, motilitas dan lesi. Forniks
disekitar serviks dipalpasi. Tangan yang lain diletakkan di ats abdomen
setinggi pertengahanantara umbilicus dan simfisisi pubis ditekan kebawah kerah
tangan yang ada didalam panggul. Dengan memindah tangan yang berada diabdomen
ke kuadran kanan bawah dan jari-jari tangan di dalam panggul ke formiks di
lateral kanan, pemeriksaan dapat mengkaji posisi, ukuran., nyeri tekan dan
massa pada adneksa.
Kehamilan adalah hal yang luar
biasa karena menyangkut perubahan fisiologis, biologis dan psikis yang mengubah
hidup seorang wanita. kehamilan dengan kasus khusus misalnya hamil bermasalah
kecemasan yang menghantui ibu hamil juga mempengaruhi turun naiknya kadar
hormon. Selain itu, ibu yang menjalani kehamilan dengan kasus khusus, misalnya
hamil bermasalah atau pernah mengalami keguguran juga mengalami keguguran juga
mengalami kecemasan (Maulana, 2007).
Kehamilan adalah masa di mana
seorang wanita membawa embrio fetus di dalam tubuhnya. Dalam kehamilan dapat
terjadi banyak gestasi (misalnya dalam kasus kembar atau triplet). Kehamilan
manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi dan kelahiran 6 minggu
dari pembuahan. Istilah medis untuk wanita hamil adalah "gravida"
sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal ) dan kemudian
janin (sampai kelahiran). Primigravida adalah seorang wanita yang hamil untuk
pertama kalinya, sedangkan multigravida adalah seoprang wanita yang sudah
pernah hamil dua kali atau lebih (Bobak, 2005).
Kehamilan merupakan proses yang
normal dan alamiah pada seorang wanita di mana dalam masa kehamilan terjadi
perubahan fisiologi yang meliputi perubahan fisik, psikologis dan sosial
(Saifudin, 2001). Kehamilan adalah keadaan mengandung embrio atau fetus di
dalam tubuh setelah penyentuhan sel telur dengan spermatozoa (Kamus Dorland,
1994)
Kehamilan adalah suatu proses
pembuahan dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi secara alami
mrnghasilkan janin yang tumbuh di dalam rahim ibu (Depkes RI, 1995) Kehamilan
adalah pertuumbuhan janin intrauterin mulai sejak 280-300 hari dengan
perhitungan yang terbagi atas triwulan I (0-12 minggu usia kehamilan), Triwulan
II (13-28 minggu usia kehamilan), triwulan III (29-42 minggu usia kehamilan).
Proses Kejiwaan pada Massa Kehamilan
Trimester I
Pada sebagian wanita, reaksi psikologik
dan emosional pertama adalah kecemasan, ketakutan, kepanikan dan kegusaran
terhadap kehamilan. Perasaan benci pada suami yang menyebabkan dia hamil dan
ditumpahkan melalui manifestasi mual, muntah, pening, dan sebagainya yang
merupakan gejala hamil muda. Pada keadaan yang agak berat, dia menolak
kehamilan dan mencoba untuk menggurkan, pada proses yang lebih parah mencoba
untuk bunuh diri. Manifestasi lain yaitu ibu hamil muda sering meminta makanan
yang aneh-aneh yang selama ini tidak disukainya.
Trimester pertama sering dianggap
sebagai periode penyesuaian terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung.
Sebagian besar wanita merasa sedih dan ambivalen tentang kenyataan bahwa ia
hamil. Kurang lebih 80% wanita mengalami kekecewaan, penolakan, kecamasan, defresi,
dan kesedihan.9,10,11
Fokus wanita adalah pada dirinya
sendiri yang akan menimbulkan ambivalensi mengenai kehamilannya seiring
usahanya menghadapi pengalaman kehamilan yang buruk, yang pernah ia alami
sebelumnya, efek kehamilan terhadap kehidupannya kelak (terutama jika ia
memiliki karir), tanggung jawab yang baru atau tambahan yang akan
ditanggungnya, kecemasan yang akan berhubungan dengan kemampuannya untuk
menjadi seorang ibu, masalah-masalah keuangan dan rumah tangga, dan
keberterimaan orang terdekat terhadap kehamilannya. Perasaan ambivalen ini
biasanya berakhir dengan sendirinya seiring ia menerima kehamilannya, sementara
itu, beberapa ketidaknyamanan pada trimester pertama, seperti nausea,
kelemahan, perubahan nafsu makan, kepekaan emosional, semua ini dapat
mencerminkan konflik dan defresi yang ia alami dan pada saat bersamaan hal-hal
tersebut menjadi pengingat tentang kehamilannya.9,10,11
Trimester pertama sering menjadi
waktu yang menyenangkan untuk melihat apakah kehamilan akan dapat berkembang dengan
baik. Hal ini akan terlihat jelas terutama pada wanita yang telah beberapa kali
mengalami keguguran dan bagi para tenaga kesehatan 9
Pada akhir trimester pertama yaitu saat umur
kehamilan berkisar antara 3-4 bulan, lapisan dinding uterus menebal dari 10mm
menjadi 25mm. Namun saat trimester selanjutnya, lapisan dinding uterus menipis
antara 5 sampai 10mm (Blackburn 2003).
Sebelum
terjadinya kehamilan, uterus merupakan salah satu organ yang berada di rongga
pelvis, namun saat akhir trimester I kehamilan uterus menjadi organ yang berada
di rongga abdomen. Letak uterus tidak terlalu anteversi maupun antefleksi.
Posisinya di rongga abdomen cenderung menempati rongga kanan atas, hal ini
dikarenakan colon menempati bagian kiri dari rongga pelvic sehingga posisi
uterus saat pertumbuhannya menjadi cenderung ke sebelah kanan. Tinggi fundus
uteri dapat dipalpasi melalui abdomen bila posisi uterus telah berada di atas
simfisis pubis.
Selama
kehamilan, lapisan endometrium uterus menjadi lebih tebal dan lebih banyak
pembuluh darah terutama di bagian fundus uteri tempat implantasi normal
plasenta yang biasa disebut decidua. Decidua kaya akan cadangan glikogen untuk
memenuhi kebutuhan blastosit sebelum terbentuknya plasenta, oleh sebab itulah
lapisan deciduas lebih tebal. yang dialami endometrium menjadi 6-8mm
lebih tebal ini disebabkan karena pertumbuhan janin dan produksi progesterone
oleh corpus luteum.
Myometrium merupakan bagian uterus yang sangat memegang peranan
penting yang terdiri daribanyak jaringan otot. Selama kehamilan, serat otot
myometrium menjadi lebih berbeda dan strukturnya lebih terorganisir dalam
rangka persiapan kinerjanya saat persalinan.
Perkembangan Janin
Pada awal kehamilan (pada usia
sekitar 12 minggu), sebelum rahim menjadi organ abdomen, denyut jantung janin
dapat didengar dengan menggunakan fetoskop ultrasound atau stetoskop
ultrasound. Alat ini diletakkan digaris
tengah, tepat dianterior simfisis pubis. Sewaktu mendengarkan, stetoskop
perlu ditekan. Calon ibu dan keluarganya dapat diberi kesempatan untuk
mendengar denyut jantung janin ini.
Resiko pada janin terutama berasal
dari serangan toksin terhadap perkembangan organ. Abdortus spontan dan
ekologinya tidak diketahui terjadi pada kira-kira satu dari enam kehamilan.
Perubahan
Maternal pada Trisemester Pertama
|
||
Rasa Tidak Nyaman
|
Fisiologi
|
Pendidikan untuk Merawat Diri
Sendiri
|
Perubahan payudara, sensasi baru: nyeri, rasa geli
(tingling)
|
Hipertrofi jaringan kelenjar
mamaria dan peningkatan vaskularisasi, pigmentasi, ukuran, serta penonjolan
puting susu dan areola merupakan akibat stimulasi hormone.
|
Kenakan korset maternitas yang
memiliki pelapis untuk mengabsorpsi cairan yang mungkin keluar pada malam
hari. Bersihkan dengan air hangat dan
jaga supaya tetap kering. Liat fisiologi maternal dan konseling
seksual.
|
Urgensi dan sering berkemih
|
Engorgement vascular dan
perubahan fungsi kandung kemih distimulasikan hormone. Kapasitas kandung
kemih menurun seiring membesarnya rahim dan bagian bawah janin
|
Latihan Kegel, batasi masukan
cairan sebelum tidur
|
Rasa lesu dan malaise; keletihan
|
Dapat diakibatkan peningkatan kadar estrogen, progesterone
dan hCG atau peningkatan bbt; respon psikologis terhadap kehamilan
|
Istirahat cukup
|
Mual dan muntah
|
Sebab tidak diketahui, dapat disebabkan oleh perubahan
hormona, mungkin hCG, emosi, ambivalensi tentang kehamilan.
|
Jangan biarkan perut kosng atau
terlalu penuh, jag postur tubuh, biarkan lambung cukup ruang
|
Ptialisme (saliva berlebihan) bias timbul sejal minggu
kedua dan ketiga setelah terlambat menstruasi.
|
Kemungkinan disebabkan oleh peningkatankadar estrogen,
dapt terjadi karena ibu hamil tiadak sering menelan ludah akibat rasa mual
|
Menggunaka obat cuci mulut
astrigen
|
Dinamika psikososial, perubahan mood,
|
Perubahan hormonal dan metabolic, ditambah perasaan
tentang peran wanita, seksualitas, waktu hamil dan perbahan yang dihasilkan
pada kehidupan
|
Pengobatan sama dengan pencegahan, kedua pasangan perlu
ditenagkan dan diberi dukungan
|
Implantasi
Zona pelusida
berdegenerasi dan trofoblas mendekatkan dirinya pada endometrium rahim,
biasanya pada daerah fundus anterior atau porterior. Antara tujuh sampai 10
hari setelah konsepsi, trofoblas menyekresikan enzim yang membantunya
membenamkan diri ke dalam endometrium sampai seluruh bagian blastosisi tertutup.
Prose ini dikenal dengan implantasi. Pembukuh darah endometrium pecah dan
sebagian wanita akan mengalami pendarahan ringan akibat implantasi (bercak
darah atau pendarahan ringan pada saat seharusnya terjadi menstruasi
berikutnya).
Vili korion, yang terbentuk
seperti jari, terbentuk diluar trofobals dan menyusup masuk kedalam dareah yang
mengandung darah pada endometrium. Vili ini adalah tonjolan yang mengandung
banyak pembuluh darah dan mendapat oksigen dan gizi dari aliran darah ibu serta
membuang karbodioksida dan produk sisa kedalam darah ibu.
Setelah
implantasi, endomertium disebut desidua. Bagian yang berlangsung berada dibawah
blastosis, tempat vili korion mengetuk pembuluh darah, disebut desidua basalis.
Bagian yang menutup blastosis adalah desidua kapsularis dan bagian yang
melapisi sisa uterus ialah desidua vera.
Perkembangan
intrauterine dibagi dalam tiga tahap; ovum, embrio, dan janin. Taham ovum
berlangsung sejak konsepsi sampai hari ke-14. Pada periode ini terjadi
replikasi seluler, pembentukan blastosis, perkembangan awal selaput embrio
lapisan germinal primer.
Tahapan penting Perkembangan
Manusia sebelum Lahir sejak Periode Menstruasi Akhir
|
||
4 minggu
|
5 minggu
|
12 minggu
|
TampakLuar
Badan feksi, membentuk huruf C;
terdapat nakal lengan dan tungkai; kepala pada sudut kanan badan
|
Badan mulai terbentuk; hidung
rata, mata jauh terpisah, jari-jari sudah terbentuk; kepala mulai terangkat,
ekor hampir hilang, mata telinga, hidung dan mulut dapt dikenali
|
Tampak luar
Kuku terbentuk, kuli merah muda,
lembut
|
Ukuran
puncak kepala-bokong (cm), berat(g)
0,4 sampai 0,5cm; 0,4 g
|
2,5 sampai 3 cm; 2g
|
6 sampai 9 cm; 19g
|
System
pencernaaan
Perut berada pada garis tengah
dan berbentuk fusiform; hati jelas
terlihat; esophagus pendek; usus halus berupa tabung pendek
|
Vili usus berkembang; usus halus
mengguling didalam tali puast; terdapat lipatan-lipatan palatum; hati sangat
besar
|
Empedu diekresi, penyatuan
langit-langit selesai, usus halus terpisah dari medulla spinalis
|
System
musculoskeletal
Semua somit ada
|
Mula terlihat adanya osifikasi
(penulangan)-oksiput, mandibula, dan humerus, janindapat sedikai bergerak
|
Beberapa tualng mulai terbentuk,
osifikasi meluas
|
Sistem
sirkulasi
Jantung terbentuk, terlihat dua
serambi, mulai berdenyut, terbentuk lengkung aorta dan vena-vena utama.
|
Pembulu-pembuluh darah utama
sudah hamper selesai dibnetuk, darah banayk mengandung sel-seldaarh merah
berinti.
|
Pembentukan darah didalam sumsum
tulang
|
System
pernapasan
Bakal paru-paru primer muncul
|
Pembentukan rongga pleura dan
perkardia, percabanagan bronkiolus, lubang hidung tertutup sumbatan epitel
|
Paru-paru mendapat bentuk yang
tetap, muncul pita suara
|
Lengkung otak tengah jelas terlihat,
mata dan telinga muncul sebagai pembulu optic
|
Kortek selebri mulai membentuk
sel khas,mata saling berdekatan, terbentuk telinga dalam
|
Muali ada bakal penegcapyang
pertama.
|
0 komentar:
Posting Komentar